Habiskan Jatah Bangkrutmu Selagi Masih Muda !
Kenapa harus jadi entrepreneur?
Pertanyaan ini mengawali sejumlah tips dan trik yang dibagikan pemilik perusahaan Kedai Digital, Saptuari Sugiharto dalam seminar kewirausahaan “We are Young, We are Smart, We are Entrepreneur”
di auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis 4 April
2013. Lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini menyuguhkan
alasan kuat yang memancing letupan semangat para mahasiwa untuk segera
memulai berbisnis. Menurutnya seorang pengusaha memiliki fleksibilitas
yang sangat tinggi dalam menjalani keseharian maupun penghasilan.
“Silakan saja dihitung berapa penghasilan seorang penjual soto dalam
sebulan. Kalau minimal sehari laku 30 porsi dengan harga Rp 5.000 per
porsi, maka seminggu sudah pegang lebih dari Rp 1 juta. Sebulan omzetnya
paling sedikit Rp 4-5 juta. Itu mungkin sudah setara gaji manajer
senior. Kalau karirnya diawali dari pegawai biasa, butuh berapa tahun
untuk mendapatkan gaji segitu coba?” kata pria kelahiran 8 September
1979 ini.
Menurut Saptu, penghasilan seorang wirausahawan itu tidak
terbatas.Tinggal bagaimana ketekunan dan kreativitasnya mengembangkan
usaha. “Orang kreatif itu nggak ada matinya,” tandas dia. Wuih, keren
ya… Nah, sudah mulai tertarik untuk terjun berbisnis? Biar semakin gatal
dan nggak sabar jadi entrepreneur, simak saja enam jurus ampuh jadi
pengusaha sukses dari pemilik akun @saptuari ini.
1. Putusin Urat Malu
Salah satu rintangan terbesar saat memulai berbisnis adalah rasa
malu. Malu kepada teman, tetangga atau lingkungan sekitar. Perasaan ini
harus dikalahkan dan dibuang jauh-jauh. “Hari gini kok masih makan
gengsi. Apa alasannya Kamu harus malu? Nggak ada! Jual dagangan itu
halal. Kalau nyolong, korupsi atau menipu orang, lha itu yang
harus malu,” ujar Saptu. Ia menambahkan bahwa banyak sekali contoh
orang-orang yang sudah punya gelar pendidikan hebat atau jabatan tinggi
tapi nggak ragu berbisnis dari nol. “Ada seorang dosen senior, gelarnya
sudah master tapi nggak malu jualan roti sama istrinya. Mengangkut roti
dimasukkan mobil lalu dijajakan sendiri. Laku 20 potong aja gembiranya
luar biasa. Ada lagi seorang manajer di perusahaan besar, pilih resign
lalu jualan pecel lele, atau jual boneka. Kalau orang yang sudah
selevel itu nggak malu, kenapa anak muda yang lulus kuliah aja belum
bisa-bisanya merasa malu?” katanya pedas menampar telinga.
2. The Power of Kepepet
Kondisi kepepet alias terdesak membuat seseorang mau bergerak dan
melakukan apapun untuk bertahan. Menurut Saptu, kondisi ini membuat
orang termotivasi. “97 persen orang menjadi sangat termotivasi saat
berada dalam kondisi kepepet,” ujar dia. Kondisi terdesak ini bisa
sengaja dibuat atau bisa juga benar-benar kondisi riil yang dihadapi.
3. Habiskan Jatah Gagalmu
Tidak ada yang instan dalam berbisnis. Kesuksesan diraih setelah
mencicipi banyak kepahitan dalam kegagalan. “Kalau ingin cepat kaya
caranya cuma satu, yakni pakai babi ngepet. Kamu tinggal jaga lilin
sambil baca mantra. Tapi kalau babinya ketabrak mobil ya bubar,” katanya
guyon. “Saya harus menjalani jatuh bangun selama delapan tahun. Begitu
sudah mulai menapak sedikit sukses, gempa Jogja menghancurkan kantor dan
peralatan kami. Pelan-pelan kita mulai lagi, sampai sekarang bisa
memetik sukses,” ceritanya.
Salah satu hal yang membuat seseorang mau bangkit lagi setelah gagal
adalah impian. Saptu menyarankan agar setiap calon wirausaha punya papan
atau buku mimpi sebagai tempat untuk menuliskan mimpi dan cita-cita.
“Bangun pagi, sembahyang, tuliskan impian, bikin konsep apa yang mau
dikerjakan lalu mulai beraksi. Berhasil atau tidak itu urusan nanti.
Paling tidak malaikat yang datang tahu kalau kita berusaha
sungguh-sungguh lalu mendoakan kita. Kalau pagi-pagi masih mlungker, kamar amburadul, barang-barang berantakan, ya malaikatnya males
dong,” candanya. Ia menambahkan bahwa setiap orang punya jatah gagal.
Habiskan jatah itu selagi masih muda. Bangkrut ya biar mumpung masih
kuat bekerja. Nanti tinggal berhasilnya. Jangan sampai sudah tua tapi
masih saja bangkrut.
4. Libatkan Tuhanmu
Semua penghasilan adalah rejeki dari Tuhan. Konsumen tak akan datang
kalau Tuhan tidak menggerakkan mereka. Termasuk kala seorang pengusaha
ditimpa kesulitan. Ia harus yakin bahwa semua yang dialaminya merupakan
sebuah proses. Tetap berusaha sambil berdoa dan serahkan hasilnya pada
Tuhan. “Salah satu doa yang ampuh buat memotivasi diri saya saat dihajar
kesulitan bunyinya begini : wahai masalah, engkau memang besar, tapi Tuhanku jauh lebih besar!,” ujar pengagas gerakan #SedekahRombongan via twitter ini.
5. Tekun dan Fokus
Tak peduli apa pun latar belakangmu, dalam dunia entrepreneur
siapapun berhak sukses. Kerjakan apapun sebaik mungkin, kerahkan energi
dan seluruh kemampuan. Jika total, seseorang akan bisa melampaui batas
kekuatan yang dibayangkannya sendiri. “Bisnis yang baru mulai,
membutuhkan 200 persen energimu. Jangan disambi-sambi. Kalau
setengah-setengah, ya hasilnya cuma setengah,” tandasnya. “Jangan mau
jadi UKM kalau itu berarti Usaha Kecil Menengah. Selamanya Kamu akan
jadi usaha kecil. Jadilah Usaha Kreatif Milyaran,” tambahnya.
6. Mulai Bergerak Sekarang!
Jangan buang-buang waktu. Menurut Saptu semakin cepat bisnis dimulai,
semakin cepat pula sukses diraih. Tunda dulu kesenanganmu, manfaatkan
waktu untuk beraksi. Kalau sukses sudah di tangan, kesenangan yang akan
mendatangi kita. “Nggak usah nunggu gelar, mending langsung gelar
dagangan, juga rutin gelar sajadah,” pemilik perusahaan beromzet
milyaran ini.
Bagi yang masih bingung memilih bisnis, Saptu menyarankan agar para
calon wirausaha memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan cermat.
Bisnis bisa ditemukan dari apa yang ditemui sehari-hari atau juga dari
hobi.”Terlalu banyak peluang di mana-mana. Jangan kuatir. Yang penting
adalah segera memulai. Dunia ini semuanya bergerak. Diam berarti mati
dan terlindas. Jadi berjuanglah,” ucap Saptu provokatif.
Kamu nggak mau jadi yang mati dan terlindas ini, kan? (yudhi)
0 comments:
Post a Comment