Definisi franchise atau pengertian franchise saat ini masih kurang dipahami oleh masyarakat kita. Arti franchise yang dikenal luas selama ini adalah dimana seorang franchisee/investor dapat menginvestasikan dananya untuk mendapatkan hasil dikemudian hari, tanpa harus ikut terlibat dalam kegiatan usaha. Padahal dalam pemahaman franchise yang berlaku secara global, secara sederhana franchise dipahami sebagai proses duplikasi usaha yang sudah sukses untuk dimiliki dan dijalankan oleh orang lain. Disini jelas terdapat perbedaan pemahaman franchise. Karena dalam pemahaman secara global, franchisee membeli bisnis franchise untuk dimiliki dan dijalankan sendiri. Namun bisnis franchise yang dibeli ini haruslah yang sudah sukses. kriteria sukses untuk sebuah franchise pernah dibahas pada artikel lain yang berjudul “KRITERIA USAHA FRANCHISE”
Dari arti franchise yang dijelaskan di
atas dapat dipahami jelas bahwa usaha yang ditawarkan dengan pola
franchise itu, sebaiknya bukanlah usaha yang baru dirintis, atau malah
baru ide. Melainkan harus sudah berjalan terlebih dahulu. Franchisor
sebagai pemberi waralaba juga perlu berpengalaman untuk mengelola cabang
agar dapat memahami seluk beluk usaha yang memiliki lokasi yang
berbeda-beda. Tujuannya adalah agar franchisor “mastery” dalam bisnis yang dijalankannya.
Namun banyak kejadian di lapangan saat
ini, franchisor kurang tepat dalam memahami pengertian franchise ini.
Franchisor yang kurang memahami arti franchise seperti ini, umumnya
menganggap pola franchise adalah cara cepat untuk mengumpulkan tambahan
modal dari uang investasi yang dibayarkan oleh calon franchisee-nya.
Kejadian seperti ini lazim terjadi di pola hubungan franchisee dan franchisor
di Indonesia. Namun pola seperti inilah yang sebenarnya menjadi
bumerang bagi franchisor. karena apabila franchisor kurang baik dalam
membina hubungan dengan para franchisee-nya sangat mungkin akan merusak
citra/brand dari perusahaan itu sendiri. Hal ini sebaiknya sangat
dihindari oleh pengusaha kita, karena membangun citra baik dari
perusahaan bukan perkara yang mudah, membutuhkan perjuangan panjang.
Jadi sebaiknya jangan sia-siakan perjuangan membangun brand yang ingin
difranchisekan hanya karena terburu-buru ingin mendapatkan “uang di
depan”. Karena pada hakikatnya ukuran kesuksesan dari sebuah franchise
yang baik adalah bukan banyaknya jumlah outlet franchisee yang dapat
dibuka, melainkan berapa lama hubungan franchisor-franchisee dapat
terjalin. Atau bahasa sederhananya:
0 comments:
Post a Comment