Saturday, March 14, 2015

Cara Jitu Memulai Bisnis ala Saptuari Sugiharto


Buang Mental Kere, Hadapi Pesaing dengan ATM
Anda mahasiswa? Jika ya, buang jauh-jauh pikiran mencari lowongan pekerjaan setelah lulus. Bukan zamannya lagi mondar-mandir bawa ijazah masuk perkantoran. Ini kritikan pedas yang disampaikan Saptuari Sugiharto, pemenang program Wirausaha Muda Mandiri. Memulai karir dari penjaga tas, dia berhasil mendirikan perusahaan dengan 11 cabang di berbagai kota.

LAILA ROCHMATIN, Jogja

Banyak anak muda yang merasa takut untuk memulai berwirausaha. Begitu banyak kekhawatiran dan paranoid. Mulai dari bukan keturunan keluarga pebisnis, tidak memiliki modal, sampai rasa bingung untuk memulai jenis usaha. Mau jualan ayam bakar, sudah puluhan pedagang berjualan makanan itu.

Jika memiliki keinginan berbisnis, namun ada rasa takut seperti di atas, perlu belajar dari sikap daya juang yang ditunjukkan Saptuari Sugiharto S.Si. Dia adalah bisnisman muda di Jogja, pemenang kompetisi program Wirausaha Muda Mandiri yang diselenggarakan Bank Mandiri beberapa waktu lalu.

Berawal dari penjaga loket penitipan tas di Koperasi Mahasiswa (Kopma) UGM, Saptuari saat ini berhasil memiliki perusahaan "Kedai Digital" yang bergerak dalam bidang merchandising dan digital printing. Mulai usaha sejak 2005, lulusan Fakultas Geografi UGM ini telah memiliki 11 cabang yang tersebar di beberapa kota.

Modal uang adalah urutan terakhir yang harus disiapkan oleh mereka yang ingin beriwrausaha. Itulah prinsip bisnis Saptuari. Barangkali motto ini yang mampu membuat pria kelahiran Jogja ini terbebas dari rasa putus asa dan minder. Banyak keinginan berwirausaha hanya menjadi mimpi, karena ketakutan akan modal.

"Bagi saya, modal uang adalah urutan terakhir. Yang terpenting adalah semangat untuk berbisnis. Itu dulu yang utama. Setelah itu, sikap profesional. Saya ingin mengatakan kepada anak muda lain bahwa tanpa modal, seorang bisnisman yang bersemangat bisa meraih sukses," ujar Saptuari.

Diungkapkan, mengawali usaha Kedai Digital, dia tidak memiliki modal. "Toh keluarga bukan kalangan yang banyak duit. Saya memulai karir sebagai penjaga tas di Kopma UGM," tambahnya saat dijumpai di Hotel Melia Purosani beberapa waktu lalu.

Saptuari yang pada waktu itu didampingi Duta Wirausaha Muda Mandiri yang juga artis Dian Sastrowardoyo, begitu semangat menceritakan pengalamaannnya mendirikan usaha yang saat ini nilai omzetnya mencapai Rp 4-5 juta per hari. Selain modal semangat dan profesionalisme, sebuah usaha harus dibumbui dengan resep spiritual.

"Resep ini yang jarang dilakukan oleh para pengusaha. Yakni memformulasikan bumbu spritual dalam perjalanan bisnisnya. Sedekah. Ya, sedekah akan membuat usaha lancar dan memacu semangat," ujar pria berkacamata ini.

Pria kelahiran 1979 ini bukan baru kemarin memulai usaha Kedai Digital. Usahanya sudah dirintis sejak 1999, pada waktu dia masih duduk di bangku kuliah. Pada waktu itu dia menjadi salah satu kru di Waton Stiker Jogja. Dari sanalah dia belajar untuk berkarya sendiri.

Sampai akhirnya pada 2000, Saptuari menjadi pemasok stiker kampus di koperasi mahasiswa di Jogja dan Solo. Mulai 2005 dia mengembangkan usaha printing digital. Dia termasuk pertama di Jogja yang membuat mug dengan wajah pemiliknya sendiri. Dari kios yang kecil di Gejayan, ide kreatifnya muncul dan membanjiri dunia printing digital Jogja.

"Semangat dan keinginan untuk berwirausaha sudah saya rintis sejak kuliah. Diawali bekerja sebagai penjaga tas, penjual ayam kampung potong, penjual celana gunung di kampus-kampus, dan akhirnya suplyer stiker," katanya.

Dikatakan, kenapa dirinya mau bercapek-capek berbisnis saat teman-temannya bersenang menikmati masa kuliah, karena hanya berprinisp bahwa setelah lulus, jangan sampai mencari pekerjaan. "Kalau bisa membuat lapangan pekerjaan, dan syukur-syukur membantu orang lain mendapatkan biaya hidup," ujarnya.

Apa yang dilakukan Saptuari, barangkali bisa menjadi alternatif solusi memecahkan tingginya angka pengangguran dari kalangan sarjana. Haram hukumnya bagi mahasiswa berpikir mencari lapangan kerja setelah lulus.

"Hari gini masih mencari lowongan kerja? Kalau bisa buat lapangan kerja. Mulai dari hal yang terkecil. Jika sudah mampu menjual barang dengan modal Rp 10 ribu laku Rp 15 ribu, berarti itu bakat menjadi pengusaha. Buang rasa malu dan gengsi karena masa depan kita yang bertanggungjawab, bukan orang lain. Dan jangan lupa, selalu berpikiran positif."

Lantas, apa yang dilakukan di saat sudah begitu banyak pengusaha? Apakah laku jika berjualan barang yang serupa. Menurut Saptuari, problem ini sering dialami oleh para pemula. Bahkan mereka yang memiliki niatan berwirausaha menjadi minder.

"Ada resepnya untuk menghadapi para pesaing. Yakni lakukan ATM yakni amati, tiru, dan modifikasi. Sebagai pendatang dituntut untuk menyajikan barang dengan kreatif. Meski jenis barang sama. Misal sama-sama menjual ayam bakar, namun dibuat lebih besar dengan harga sama," tuturnya.

1 comment:

  1. Kami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari sana bank karena skor rendah kredit, pinjaman bisnis, pinjaman Pendidikan, mobil pinjaman, kredit rumah, kredit perusahaan (dll), atau untuk membayar utang buruk atau tagihan, atau yang telah scammed oleh pemberi pinjaman sebelum uang palsu? Selamat, Anda berada di tempat yang tepat, dapat diandalkan Pinjaman Perusahaan Ibu Kelly untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2% telah datang untuk mengakhiri semua masalah keuangan Anda sekali dan untuk semua, untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan hubungi kami melalui email perusahaan kami: kellywoodloanfirm@gmail.com
    Terima kasih
    Terima kasih dan Tuhan memberkati
    Ibu kelly
    KELLYWOODLOANFIRMLTD
    kellywoodloanfirm@gmail.com

    ReplyDelete

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com